Kamis, 03 Mei 2012

Churros (again!)

I know... I know... gue udah pernah post resep Churros beberapa bulan yang lalu. Waktu itu, hasil Churros gue crunchy di luar, tapi lembuut di dalemnya. Nah, ada protes dari si Babeh. Berhubung orang tua, giginya udah gak kuat makan yang keras-keras. Dan si Churros ini setelah dingin memang cenderung sedikit lebih keras dari level crunchy pas dia masih anget.
Malam ini, tiba-tiba gue pengen makan yang manis-manis (don't laugh! :p). Ting! Tiba-tiba yang kepikiran adalah si Churros. Iseng browsing di Youtube, dapetlah di channel LauraVitalesKitchen.Churrosnya dia sedikit beda di jumlah telur sama penambahan minyak di dalam adonannya. Nah, buat yang lebih suka Churros lembut, cenderung lebih mirip ke kue sus (secara adonan memang hampir sama), resep Laura Vitale ini bisa dicoba.

Bahan Churros:

1    cup   air
1    cup   terigu
3    sdm  butter/margarin
1    sdm  minyak
1    sdm  gula pasir
1/2 sdt    garam
4    btr    telur

Taburan:


1/2  cup  gula pasir/gula halus
1     sdt   kayu manis bubuk

Minyak untuk menggoreng (agak banyak)

Peralatan:

Panci tebal
Sendok kayu
Whisk
Wadah/mangkuk besar
Piping bag/plastik biasa
Spuit/sempritan kue

Cara Buatnya:

  • Campur air, butter/margarin, minyak, gula pasir, garam di dalam panci. Masak di atas api sedang, aduk rata, biarkan sampai mendidih.
  • Tuang tepung terigu. Aduk terus-menerus sampai rata. Di tahap ini adonan harus diaduk sampai gak lengket di panci dan membentuk bola. Masak lagi sekitar 1 menit untuk mematangkan tepung terigu. Angkat.
  • Pindahkan ke wadah/mangkuk besar. Aduk-aduk untuk sedikit menghilangkan uap panas selama kurang lebih 5 menit.
  • Pecahkan telur di satu mangkuk. Ganti pengaduk dengan whisk. Masukkan telur satu-persatu sambil diaduk rata.
  • Kalo kelihatannya encer, jangan khawatir, aduk aja terus sampai kalis. Adonan dasar choux (alias sus) kita udah jadi :D
  • Masukkan spuit/sempritan kue ke salah satu pojok piping bag/plastik bening biasa. 
  • Sendokkan adonan ke dalam plastik.
  • Gunting sedikit ujungnya, seukuran ujung sempritan.
  • Panaskan minyak di dalam wajan besar/panci.
  • Semprotkan adonan memanjang. (Sesuaikan panjang dengan besar wajan/panci).
  • Goreng sekitar 4-5 churros setiap kali. Wajan/pancinya jangan terlalu penuh, soalnya nanti temperatur minyak bisa turun. Jarang-jarang aja yaaa...
  • Goreng sampai kuning keemasan di kedua sisinya, angkat, tiriskan sebentar.
  • Masukkan taburan ke dalam plastik bening yang lain. 
  • Masukkan churros yang masih panas, putar ujung plastik, aduk-aduk. (tekniknya ala tukang donat keliling yang jaman dulu itu loh...)
  • Nyam... langsung makan :D




* Selain dengan taburan gula sama bubuk kayu manis, Churros biasanya dimakan dengan saus coklat. Di post gue sebelumnya, To Die For Creamy Chocolate Filling, gue pernah ngebahas tentang chocolate filling untuk pai. Nah, itu juga bisa dijadiin saus untuk Churros ini loh. Pas masak sausnya, jangan sampai terlalu kentel. Agak-agak encer aja, langsung angkat.
* Kalo setelah goreng Churros maleeees banget bikin chocolate filling, jalan keluar paling cepet, ambil selai, rasa apaaa aja, cocolin deh Churrosnya pake selai.
* Atauuu... kan banyak tuh chocolate topping botolan, itu juga bisa dipake.
* For video guide, please go to Laura Vitale's Homemade Churros Recipe.

- Selamat Masak! -



“Klik Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). disini“

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]