Minggu, 20 Mei 2012

Choco Maniac, Beware of the Double Trouble Chocolate!!!

Haduh... bahaya. Kalo gue lagi semangat masak atau bikin kue, segala macem di bikin. Dadakan aja gitu, tiba-tiba pengen, langsung cari resep terus bereksperimen sendiri.
Kali ini tiba-tiba gue ingin cake coklat yang sering gue bikin jaman SMP dulu (dengan bantuan Mami, pastinya). Namanya 'Cake Coklat Padat'. Resepnya Mami dapet dari majalah Femina tahun 1990! Yes, my Mom keeps tons of recipes from magazines and cookbooks. Cara bikinnya gampang, walaupun dulu memang masih dibantuin, tapi gue lumayan bisa ngikutinnya. Kenapa gue tiba-tiba inget kue ini? Karena salah satu sahabat gue tiba-tiba nanya: kapan mau bikinin Cake Coklat Padat lagi, Aiko? Namanya juga mendadak inget, langsunglah sore-sore gue bongkar-bongkar kumpulan resep lama Mami, sampe akhirnya nemu lembar resep si kue ini.
Setelah jadi, kok kayaknya plain banget kalo cuma cake coklat gitu aja ya? (gayanya.... mentang-mentang kemaren sukses bikin birthday cake kayaknya.) Makanya gue bereksperimen dengan nambahin Creamy Chocolate Filling buat isi plus icingnya.
Wanna give it a go? Mari kita pelajari cara buatnya.

Bahan:

5     btr    telur
125 gr     gula pasir (boleh dikurangi jadi 90/100 gram, lumayan manis soalnya, apalagi kalo ditambah filling)
125 gr     tepung terigu
200 gr     coklat bubuk
1/2  sdt    baking powder
1/4  sdt    baking soda
100 ml     minyak sayur
50   gr      kismis (kalo suka)

Sirup (aduk jadi satu)
20   ml      air panas
1,5  sdt     gula pasir
1     sdt     rhum essence (alcohol free, tapi kalo gak suka skip aja)

Peralatan:

Wadah/mangkuk besar
Hand Mixer
Spatula atau sendok kayu
Loyang ukuran 18 cm yang diolesi mentega dan dialasi kertas roti
(Di resep asli pake loyang loaf, tapi bebas aja sih)
Tatakan kawat
Kuas

Cara Buatnya:

  • Panaskan oven di suhu 170 derajat Celcius.
  • Ayak tepung terigu, coklat bubuk, baking powder dan baking soda, aduk rata.
  • Kocok telur dan gula pasir dengan mixer kecepatan tinggi sampai gula larut dan adonan putih, kental plus mengembang (sekitaran 8-10 menit)
  • Masukkan campuran tepung sedikit demi sedikit, aduk dengan spatula pelan-pelaaan banget dan harus satu arah.
  • Masukkan minyak sayur dan kismis, aduk pelan-pelan sampai rata.
  • Tuang adonan ke dalam loyang. Jatuhkan loyang pelan-pelan untuk menaikkan gelembung udara (perhatiin, bakal ada gelembung udara yang naik dan bikin permukaan adonan ada bolong-bolongnya)
  • Panggang sekitar 25-30 menit. Jangan lupa cek dengan tusuk gigi. Kalo ditusuk keluarnya bersih dan bagian pinggir kue sudah mulai lepas dari pinggiran loyang, that's it, you're done.
  • Keluarkan kue, dinginkan di atas tatakan kawat.

Finishing:

  • Trim/potong tipis-tipis kulit kue di bagian atas supaya icingnya bisa nempel.
  • Belah putus bagian tengah kue.
  • Dengan kuas, basahi bagian dalam masih-masih potongan kue sampai rata. 
  • Isi bagian dalam dengan Creamy Chocolate Filling, ratakan. 
  • Tutup dengan potongan yang satu lagi. Tutupi seluruh permukaan kue dengan Creamy Chocolate Filling tadi.
  • Masukkan lemari es 10-15 menit sebelum dipotong-potong
  • Waktu mau menyajikan, jangan lupa ayak sedikiiit aja coklat bubuk di atas kue.


- Selamat Masak! -



“Klik Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). disini“

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]