Kamis, 09 Agustus 2012

Wedang Ronde (A Visit to Farah Queen's Website): Yang Hangat dan Yang Manis Buat Berbuka

Salah satu makanan kesukaan gue yang sekarang udah susah dicari adalah Wedang Ronde. Bola-bola ronde kenyal, isi kacangnya yang gurih, kuah wedangnya yang manis dan anget... wuah, bisa lupa diri kalo udah makan wedang ronde :D
Kenapa gue bilang wedang ronde ini sekarang susah dicari? Karena dulu biasanya tukang sekoteng yang suka lewat di depan rumah banyak yang nyediain ronde, sekarang... lewat aja udah jaraaaang banget.
Dari dulu kepengen bikin wedang ronde sendiri. Gue pikir gak akan begitu susah lah. Tapi lupa terus mau cari resepnya. Sampai suatu hari, the beautiful chef, Farah Queen, bikin wedang ini di cooking shownya, Ala Chef. Yaaay, so happy that I finally know how to make it!
Gak susah, bener... Just follow the steps carefully, and you got yourself a treat.



Resepnya bisa diliat di websitenya Farah Queen.

A little tips:
  • Karena suka wedang yang berkuah banyak, menurut gue, takaran air di situ terlalu sedikit. Untuk setengah resep ronde aja gue perlu air satu sampai satu setengah liter.
  • Karena gue suka wedang yang pake gula merah, gue ganti sebagian gula pasir di air wedangnya dengan gula merah sekitar 75 - 100 gram. Ambil 250 ml air dari takaran yang ada, rebus dengan gula merah, saring, campur lagi dengan sisa air.
  • Sebagian ronde gue isi dengan potongan-potongan kecil kacang mede panggang. Kalo suka bisa juga dengan kacang tanah sangrai atau potongan-potongan kecil gula merah.
  • Menurut gue, ronde bakal terlalu lembek kalo direndem lama-lama di dalam air wedang, jadi.... masukin ronde yang udah di rebus ke dalam air wedang pas sebelum waktu buka puasa ya.
  • Pemakaian pasta untuk warna cuma optional, warna putih aja juga gak masalah sih.
  • Untuk variasi isi bisa ditambahin sagu mutiara yang udah direbus, kolang-kaling, atau potongan roti tawar.
  • Satu resep wedang ini hasilnya banyak banget. Gue nyobain setengah resep, cukup kok buat 4 - 5 orang.

- Selamat Masak! -



“Klik Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). disini“

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]