1. Orang Indonesia Sangat Suka Rapat
Setiap ada suatu kegiatan, maka akan dirapatkan dahulu dan tentu saja beserta konsumsinya. Setelah rapat, kemudian perlu dibuat panitia lalu diskusi berulang-ulang, saling mengkritik, kemudian merasa idenya paling benar dan sampai akhirnya pelaksanaan tertunda. Padahal tujuan dari program itu adalah baik.
2. Jam Karet
Menurut Beliau dan beberapa orang asing yang suka datang ke Indonesia, ketika ditanya kebudayaan apa yang paling terkenal di Indonesia. Dan mereka pun menjawab “jam karet”. Sudah separah itukah kedisiplinan kita?
3. Kalau Bisa Dikerjakan Besok, Kenapa Tidak?
Jika orang lain berkata jika bisa dikerjakan sekarang, kepana harus ditunda besok? Beliau mengatakan jika orang Indonesia suka menunda-nunda pekerjaan.
4. Biasanya Tidak Mau Turun Ke Lapangan
Ketika Beliau ingin mencontohkan kepada petani, lalu pendampingnya datang dari direktorat pertanian dengan menggunakan safari lengkap. Padahal Beliau sendiri sudah datang dengan pakaian kerja beserta sepatu bootnya. Kemudian pejabat tersebut hanya memberikan petunjuk tanpa turun ke lapangan. Kenapa? Soalnya mereka datang pakai safari, ada juga yang berdasi. Begitulah Beliau menggambarkan orang Indonesia, begitu hebat dalam berbicara dan memberikan instruksi tetapi jarang sekali ada yang mau turun langsung ke lapangan.
Disini saya cuma mau mengingatkan jika kita itu sudah terlalu sering di nina-bobokan dengan itilah Indonesia kaya, masyarakat yang suka gotong royong, pancasila, agama yang kuat, dll. Itu semua hanyalah istilah, dan pada kenyataannya kita bisa lihat sendiri.
Pada kenyataannya negara kita hancur-hancuran, bahkan sangat susah untuk recovery lagi. Dimana sifat gotong royong yang bisa membuat negara seperti Korea bangkit lagi. Kita terlalu senang dengan istilah tanpa action. Kita hanya banyak diskusi, saling lontar ide, kritik, dan pada akhirnya semua waktu terbuang percuma tanpa ada aksi.