Jumat, 14 November 2014

Homemade Hot Choco

Bandung dingiiiin.... Musim ujan begini, pagi-pagi berkabut, siang udah mendung banget, malah kadang udah ujan gede. Kalo begini ngidamnya yang anget-anget melulu.
Salah satu guilty pleasure gue kalo cuaca lagi sendu begini adalah hot choco. Tapi, kalo beli yang instan suka adaaa aja yang gak pas. Terlalu manis lah... Rasa cokelatnya kurang nendang lah... Dan sebagainya.
Nah, ini sih iseng-iseng aja yah, gue share cara gue bikin hot choco sendiri di rumah supaya pas sama selera sendiri.

Bahan:
2 sdt chocolate chips atau cooking chocolate dicincang kasar.
1 sdt cokelat bubuk
1 sdt gula pasir
sejumpuuut kayu manis bubuk
1 gelas susu cair dipanasin (jangan sampe mendidih)

Masukin semua bahan kering ke dalam gelas, tuang susu panas langsung aduk rata (Gue pake mini whisk buat ngaduknya, but spoon will do just fine).
Dari resep basic ini tambah kurangin aja choco chips, cokelat bubuk atau gulanya. Kalo gak suka kayu manis juga gak perlu pake. Eksperimen juga sama jenis-jenis cokelat yang beda, misalnya milk chocolate atau dark chocolate. Bisa juga tambahin essens vanilla, almond atau hazelnut buat extra flavor.

Yang gue suka dari Hot Choco ini adalah justru sisa-sisa choco chips yang sengaja gak gue aduk sampe rata. Gumpalan cokelat cairnya soooo irresistable. Do try it, it's really nice!


- Selamat Masak! -



“Klik Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). disini“

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]