Kamis, 05 Maret 2015

Bubur Daging Sayuran (쇠고기야채죽)

Gue suka banget sarapan bubur. Dalam seminggu, gue berapa kali sarapan bubur, nungguin tukang bubur yang lewat depan rumah. My favorite is bubur ayam cakue ati ampela plus emping dan sambel yang baaanyaaaaak (yes, pagi-pagi makan sambel, that's me). Tapi kadang-kadang gue pengen juga variasi bubur yang lain jadi, of course, gue bikin sarapan bubur sendiri.
Salah satu bubur paling gampang yang suka gue bikin adalah bubur yang dimasak langsung sama ayam dan bawang putih (by now, you know how much I love garlic, right?). Tapi beberapa hari yang lalu gue liat Maangchi post resep ini, Beef and Vegetable Porridge (Soegogi Yachaejuk) alias Bubur Daging Sayuran. It's not a fancy recipe, tapi alternatif yang sedap buat gue yang suka banget bubur. Menurut Maangchi, resep ini juga cocok buat yang lagi diet, karena gak banyak beras yang dimasak plus sayuran-sayurannya yang bikin bubur ini kaya serat.
Nah, kalo pengen sarapan yang agak beda, atau pengen bikin sarapan sendiri pas weekend, buat yang weekdaysnya ngantor, cobain deh bubur ini.

Bahan:
1/2 cup beras, cuci bersih, rendam selama 30 menit
(Untuk ukuran cup, pake aja cup yang ada di dispenser beras atau rice cooker, it's the exact same measurement.)
1/2 sdm minyak wijen
200 gram daging sapi cincang tanpa lemak
2 siung bawang putih, cincang
1 bawang bombay ukuran kecil, cincang
1 wortel ukuran kecil, potong kotak-kotak kecil
1/2 paprika merah ukuran sedang, potong kotak-kotak kecil
1 cup brokoli, cincang
5 cup air (1 cup @235ml, jadi sekitar 1100ml)

Untuk Perasa:
1 sdm kecap ikan
1/2 sdt minyak wijen
1/4 sdt gula pasir

Untuk Taburan:
1 sdm biji wijen panggang
1 bungkus rumput laut panggang, hancurkan (Gue pake merk Mamasuka)

Cara Membuat:

  • Panaskan 1/2 sdm minyak wijen di dalam panci, tumis daging sapi cincang sampai berubah warna.
  • Tambahkan bawang putih dan bawang bombay cincang, tumis sampai mulai transparan.
  • Masukkan sayuran sama beras, aduk rata, tumis selama 2 - 3 menit.
  • Tambahkan air, tutup panci.
  • Kalau sudah mendidih, buka sedikit tutup panci dan terus masak sekitar 20 menit. 
  • Setelah 20 menit, buka tutup panci, masak lagi sampai tekstur bubur sesuai selera, sekitar 10-15 menit.
  • Kalau konsistensinya sudah sesuai selera, tambahkan kecap ikan, minyak wijen dan gula pasir sebagai perasa.
  • Angkat, taburi dengan rumput laut panggang dan biji wijen sebelum disajikan.


See that pretty rustic wooden background? It's by Party ID. Check out their instagram @party.id69 for more pretty custom photo backgrounds, available for purchase.


  • Untuk perasa, gue cuma pake sedikit tapi, of course, sesuaikan sama selera aja. Mau pake garam sama merica juga bisa. All up to you.
  • One of my friends asked, bisa buat baby kan? My mom said: bisa, tapi pastinya harus diblender lagi.
  • Variasi buat sayurannya: labu kuning / kabocha (very good for babies, by the way), kacang polong, jagung.
  • Variasi buat dagingnya: daging ayam cincang (tanpa lemak), ikan salmon (this is also a very healthy option), udang.
  • Untuk taburannya memang optional, tapi gue recommend buat pake, coz it gives extra flavor. 
  • Kalo tekstur bubur, gue suka yang gak terlalu encer, jadi kalo kalian suka yang lebih encer, tambahin aja takaran airnya ya. 
  • For the original recipe and video link, check out Maangchi's Beef and Vegetable Porridge
- Selamat Masak! -



“Klik Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). disini“

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]