Minggu, 25 Oktober 2015

LEMPENG PISANG



Ada pisang yang udah mateng. kapan hari udah janji bikin lempeng pisang seperti punya Mbak Kamelia tapi nunggu pisangnya mateng dulu. Dannn hari ini udah mateng, ehhhh udah bikin tapi kok gak secantik punya mbak Kamelia yaaa, adonannya kurang encer punyaku kayaknya. Jadi inget sama Pisang Banjar yang pernah aku bikin, bedanya di pisang banjar pakai santan. Rasanya sama enaknya, secara aku doyan gitu sama olahan pisang.  Hehehehe next bikin lempeng pisang lagi, mudah-mudahan bisa secantik punya mbak Kamelia :)


Resep yang aku tulis dibawah ini yang aku bikin ya, susu bisa diganti santan atau air kata Mbak Kamelia. Gula juga aku sesuaikan dengan lidah orang-orang di rumah, jadi kalau mau bikin sesuai selera aja yaa manisnya, kadar airnya juga bisa ditambah karena dengan air segitu punyaku masih belum cantik :)

Bahan :

  • 6 buah pisang kepok, potong kecil-kecil
  • 250 gr tepung terigu
  • 1/4 sdt vanili bubuk ( optional )
  • 1 butir telur
  • 350 ml susu cair
  • 100 gr gula pasir
  • sejumput garam
Cara membuat :
  1. Campur tepung, gula dan garam.
  2. Tuang susu cair sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga licin.
  3. Masukkan telur ( Adonan lebih encer dari cake ). Aduk rata.
  4. Istirahatkan adonan kurang lebih 30 menit agar hasilnya lebih bagus, langsung dicetak juga bisa.
  5. Cetak di pan anti lengket yang sudah dioles sedikit margarin hingga matang.





“Klik Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). disini“

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]