Sabtu, 02 Januari 2016

RAWON BANDENG

Masih olahan ikan Bandeng, ceritanya kemarin itu waktu ke pasar lihat ikan Bandeng yang seger-seger seneng liatnya, habis pilih-pilih ehhh udah 3 kg sendiri, mau dibalikin ke tempatnya sayang  banget, yaa udah akhirnya di beli semua. Meskipun anak-anak gak suka ikan Bandeng kecuali di Presto karena durinya itu lembut-lembut banget, jadi males makannya anak-anak. Lihat segitu banyaknya ikan jadi search ke Sajian Sedap ehh ternyata ada yang dibikin rawon. Jadi penasaran kan aku akhirnya liat resep ini, setelah dicoba ternyata hasilnya gak ngecewain lhooo, ena dan gak amis. Warnanya juga hitam seperti rawon daging sapi. Mana aku itu favoritnya rawon jadi suka deh sama rawon baru ini,  si rawon bandeng :)


Bahan-bahan :
1 ekor bandeng ukuran sedang, potong-potong
6 lembar daun jeruk, buang tulangnya
1 batang serai, ambil putihnya, memarkan
1.000 ml air
1 sendok makan garam
1/2 sendok teh gula pasir
1 batang daun bawang, potong 1 cm
2 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu Halus:
5 butir kemiri, sangrai
8 butir bawang merah
5 buah keluak, ambil isinya, seduh
2 cm kunyit, bakar
1/4 sendok teh merica bubuk

Cara Membuat Rawon Ikan Bandeng:
  1. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, daun jeruk, dan serai sampai harum. Masukkan bandeng. Aduk hingga berubah warna.
  2. Tuang air. Aduk rata. Tambahkan garam dan gula. Masak di atas api kecil sampai matang.
  3. Menjelang diangkat, masukkan daun bawang. Aduk rata.






“Klik Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). disini“

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]