Sabtu, 12 Januari 2013

Bakpao Ayam dan Sayuran

Gue selalu penasaran pengen bisa bikin roti atau any kinds of food yang menyerupai roti. Donat udah... Pretzel udah... Pizza udah... what's next?
Tiba-tiba Mami ngasih inspirasi. Untuk isi kue hantaran pengajian, Mami pengen bikin bakpao. Lalu disuruhlah anaknya yang rajin memasak ini untuk hunting resep bakpao. Langsung deh gue cek di YouTube channels yang gue subscribe. Muncullah resepnya Maangchi, Steamed Buns. She used pork and veggie filling. I don't eat pork, tapi cincay lah, tinggal ganti sama jenis daging-dagingan lain, no probs!

Awal nyoba... failed miserably :(
Tapi gue gak patah semangat. I've learned my lesson and determined to try it again. Beberapa hari kemudian gue nyobain lagi and I did it!!! Bahagianya luar biasa hahaha... Lebay, I know, but to get up and try again after I failed, boleh dong bangga dikit? Tentang kenapa dan bagaimananya gue gagal, check out down below yah, liat di bagian akhir post.
Kuncinya pas bikin steamed bun cuma satu, sabar... *elus dada

Baiklah, this week's cooking experiment challenge for you is Chicken and Veggie Steamed Buns atau Bakpao Ayam dan Sayuran. Let's go!

Bahan Ragi:
- 1/2 cup atau125ml air hangat (gak panas ya, cukup anget aja)
- 1/2 sdt gula pasir
- 1/4 sdt garam
- 1 sdt ragi instan
Aduk semua bahan, diamkan 2-3 menit sampai bagian atasnya berbusa

Bahan Roti:
- 225 gram tepung terigu
- Sedikit tepung untuk alas menguleni

Bahan Sayuran untuk Isi:
- 1 buah wortel import ukuran kecil, cincang
- 1/4 kepala kol yang muda (yang daunnya masih agak kehijauan), iris lalu cincang
- 1 batang daun bawang ukuran agak besar, iris lalu cincang
- 1 siung bawang bombay ukuran kecil, cincang
- 1 sdt garam
Aduk semua bahan dengan garam, pindahkan ke dalam saringan yang agak besar, diamkan 10 menit sampai airnya mulai keluar. Peras atau tekan-tekan untuk ngeluarin sisa air. Sisihkan.

Bahan Daging untuk Isi:
- 100 gram daging ayam cincang
   atau
   1 dada ayam fillet atau 2 potong besar ayam (dada atau paha) yang dicincang
- 1 sdm kecap asin Kikkoman
- 1 sdt minyak wijen
- 1/4 sdt merica bubuk
Aduk rata, diamkan 10 menit.

Cara Buatnya:

  • Di dalam wadah besar, aduk campuran ragi dengan tepung. 
  • Kalo pake mixer dengan attachment khusus roti, uleni sampai adonan tercampur rata dan licin (yah..sekitar 5 menit deh). 
  • Kalo pake tangan, setelah diaduk rata, pindahkan ke atas talenan atau kitchen counter yang udah ditaburi tepung, uleni selama 5-8 menit. (Masih inget cara uleni adonan roti? lipat-tekan-lipat-tekan)
  • Bulatkan adonan, taruh di dalam wadah besar yang dioles sedikit minyak, tutup dengan plastic wrap atau cling foil. 
  • Here's the trick dari Maangchi supaya adonan naiknya bagus dan gak lama. Di dalam wadah yang lebih besar, tuang air hangat (hangat loh!) sekitar setengahnya lah... Terus, letakkan wadah isi adonan tadi di atasnya, tutup dengan tutup panci atau serbet. 
  • Biarkan adonan sampai mengembang dua kali lipat ukuran semula (yaah... sekitar 40 menit).
  • Setelah adonan mengembang, keluarkan, uleni buat ngeluarin gas di dalamnya. 
  • Bulatkan lagi, pindahin ke mangkuk yang tadi, tutup dengan plastic wrap, diamkan lagi 20 menit. 
  • Meanwhile, tumis sayur dengan setengah sendok makan minyak selama 2 menit aja, angkat.
  • Tumis daging cincang dengan satu sendok makan minyak sampai air yang keluar terserap habis (jangan sampe kering dan mulai kecokelatan), angkat.
  • Campur tumisan sayur dengan daging. Adjust the taste, siapa tau pengen nambah garam atau merica. Sisihkan supaya dingin.
  • Pindahkan adonan ke atas permukaan yang ditaburi tepung tipis-tipis. 
  • Uleni adonan buat ngeluarin gasnya.
  • Bentuk bulat pipih, bagi jadi 8 bagian sama besar.
  • Bulatkan satu persatu, pipihkan. Yang harus diperhatikan pas memipihkan adonan, bagian tengah jangan tipis, agak tebel, karena bakal jadi base buat si bakpaonya. 
  • Isi dengan 2 sdt tumisan isi. 
  • Kerucutkan bagian sisi-sisinya dan tekan-tekan supaya nempel.Letakkan di atas kertas roti yang dipotong sesuai ukuran bakpao. Atau... kalo mau gampang, pake aja baking cups yang biasa buat bikin cupcakes.
Note: I'm so not good in shaping the bun, tapi I think it's okay for a first-timer. Nanti lama-lama juga bisa bikin yang bentuknya rapi dan bagus (menghibur diri sendiri hahaha)
  •  Susun di dalam kukusan. Kasih jarak ya, karena si bakpao ini bakal mengembang pas dikukus.
  • Tutup kukusan, diamkan dulu 20 menit. 
  • Abis itu, nyalakan api besar, kukus selama 20 menit. Begitu matang, langsung angkat dan pindahkan dari kukusan.
  • Bakpao panas, masih mengepul, siap buat dinikmati!!!

bentuknya kacau, I admit, tapi rasanya...yum!

this is how the inside looks like


Now, the lesson I've learned dari kegagalan yang pertama adalah, make sure bahwa yeast instan yang dipake masih aktif. 
Memangnya gunung berapi pake aktif segala?
I'm warning you, do not underestimate a good yeast. Kalo bisa selalu pake yeast yang baru dibuka dari kemasannya (biasanya satu paket isinya 11 gram atau sekitar 2 sdt, bisa buat 2 kali baking).
Jangan simpen yeast terlalu lama karena udah gak akan 100% bagus lagi.
Yeast yang masih aktif bakal berbusa dengan bagus pas dikasih air anget sama gula (cek out my little yeast experiment, Active Yeast? Seperti Apa Yeast yang Masih Aktif?). Kalo udah gak berbusa berarti yeastnya udah mati. Go and buy a new one ;)

  • Variasi isi? Buanyaaak banget. Sayurannya bisa ditambah jamur, brokoli rebus yang dicincang, rebung, bengkuang, kentang and many many more.
  • Bumbu untuk isi juga bisa beragam. Pake kecap manis, saus bbq, saus asam manis dll.
  • Untuk isian manis bisa pasta kacang merah, kacang hijau, kacang hitam, cokelat, atau kelapa yang pake gula merah.
  • Untuk daging, tambahin sedikit udang cincang biar makin gurih!
  • Karena ini bakpao, of course it's best served hot!
  • Bakpaonya bersisa? Masukin ke plastic bag terus simpen di freezer. Pas mau dimakan lagi, kukus aja sebentar. 
  • For video guide, check out Maangchi's video on Steamed Buns.
- Selamat Masak! -





“Klik Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). disini“

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]