Rabu, 24 Juni 2015

IKAN PE MASAK SAMBAL

Kemarin satu ruangan di kantor belanjaannya sama, ikan pe. Iyaaaa kitaa belanjanya bisa sama padahal gak janjian juga, namanya udah sehati jadi apa-apa udah bisa sama dengan sendirinya :)
Ikan pe ini adalah ikan pari yang sudah dipanggang, dijual dalam bentuk tusukan kecil-kecil gitu.
Biasanya aku beli mateng nya ikan pe yang pedes gini, tapi bulan puasa gini gak jualan di tempat aku beli itu. Jadi yaa masak sendiri aja tohh bikinnya gampang tinggal bikin sambel aja terus dimasak. Karena di rumah yang mau ikan ini cuma aku sama mbak Ajeng jadi bebas deh masaknya bisa pedes dan sepedes-pedesnya.
Ikan pe ini ada dua jenis di pasaran biasanya, awas salah pilih yaaa. Soalnya ada yang baunya menyengat gak enak gitu meskipun ikannya juga masih segar.


Bahan :
  • 10 potong ikan pe
  • 50 gr cabe rawit
  • 3 buah cabe merah besar
  • 2 sdt terasi, goreng
  • 21/2 sdt gula
  • 1 sdt garam
  • 250 ml air
Cara membuat :
  1. Cuci ikan pe panggang, sisihkan.
  2. Rebus cabe rawit, cabe merah sampai matang. Angkat.
  3. Campur cabe rawit, cabai merah, terasi, garam, dan gula, uleg  sampai halus.
  4. Ambil 3 sendok makan minyak, panaskan. Goreng sambal sampai harum tambahkan air masak sampai mendidih masukkan ikan pe panggang. Masak sampai sambal meresap..



“Klik Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). disini“

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]