Sabtu, 14 November 2015

TINORANSAK


Makanan khas Sulawesi Utara ini patut dicoba deh, rasanya enak seger pedes. Tadinya waktu mau bikin sempet ragu takut rasa daun jeruknya berasa benget dan getir. Ehhh ternyata setelah mateng dugaanku salah besar, rasa daun jeruk gak dominan. Asli enak pokoknya, apalagi yang suka pedes bakalan gak kecewa cobain resep ini. Masakan ini masuk salah satu menu favorit aku :)

Oh iyaaa kalau menurut aku sih masakan ini enak disajikan hangat, jadi kalau masak ini mending waktu mau makan baru masak, tohh masaknya cepet..... .aku aja kemarin waktu pulang kantor masaknya, dan buru- buru nyempetin foto karena udah mendung gitu, di spot favorit meja yang bulukan itu udah gak dapet cahaya, jadilah fotonya di pintu belakang berharap masih dapet cahaya lebih.


Bahan :
500 gram daging sandung lamur, potong 2x2x1 1/2 cm
2 batang serai, ambil putihnya,
1 3/4 sendok teh garam
3/4 sendok teh gula pasir
750 ml air
2 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu Tumbuk Kasar:
10 butir bawang merah
5 buah cabai rawit merah
10 buah cabai hijau besar
10 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
2 cm jahe
2 cm kunyit, bakar

Cara Membuat Tinoransak :
1. Panaskan minyak. Tumis bumbu tumbuk kasar dan serai sampai harum. Tambahkan daging. Aduk sampai berubah warna.
2. Masukkan garam dan gula pasir.  Aduk rata.
3. Tuang air secara bertahap. Masak sampai matang.
4. Sajikan hangat.





“Klik Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). disini“

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]